TARUNA SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA COURSE ATLB 20A

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Wednesday, August 7, 2019

SINGLE LINE (1 FASA) PADA RUANG KELAS

0 comments

SINGLE FASA (1 FASA) PADA RUANG KELAS
TLB (TEKNIK LISTRIK BANDARA) 20 A
-----------------------------------------------




Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia - Curug (STPI Curug) merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan Indonesia. STPI Curug terletak di Kecamatan Curug, Tangerang, Provinsi Banten. STPI Curug memiliki tugas dan fungsi mendidik putra-putri terbaik bangsa Indonesia untuk menjadi sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang penerbangan, yang diakui secara nasional maupun internasional. Dalam perkembangan pendidikan disekolah tersebut memiliki beberapa jurusan yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dinas departemen perhubungan. STPI Curug memiliki banyak bangunanan dan ruang kelas yang pastinya sangat bergantung pada kebutuhan listrik untuk dikonsumsi sebagai sarana penunjang utama dalam pendidikan. Berikut dibahas perencanaan instalasi listrik untuk salah satu kelas pada gedung TEKPEN (Teknik Penerbangan) dengan ruang kelas jurusan TLB (Teknik Jurusan Bandara).

     
     Perencanaan instalasi listrik adalah perencanaan pengadaan pemasangan rangkaian kelistrikan untuk melayani kebutuhan energi pada sebuah bangunan atau ruangan. Sebagai contoh kita membahas instalasi listrik untuk ruangan kelas jurusan TLB(Teknik Listrik Bandara) di gedung TEKPEN lama (Teknik penerbangan).
     

     Dalam sebuah perencaaan yang baik diperlukan beberapa persiapan, adapun persiapan tersebut adalah sebagai berikut :
     
     1. Gambar situasi. Gambar ini adalah gambar yang menunjukan kondisi bangunanan atau ruangan yang akan dilaksanakan instalasi, gambar ini memuat informasi keadaan sekeliling dan posisi arah letak bangunan. 
     








     2. Gambar Tata letak. Dengan gambar tata letak seorang instalatir dapat mengetahui komponen yang di perlukan dalam instalasi dan letak komponen tersebut dengan tujuan mempermudah dalam pemasangan dan kebutuhan pelayanan energi listrik yang terpasang.



Gambar D. Denah ruang dan alokasi interior

      3. Single Line Diagram / Diagram Garis Tunggal. Diagram ini sebetulnya adalah jalur pipa-pipa instalasi, tujuannya dapat melakukan estimasi terhadap kebutuhan panjang jalur pipa instalasi yang akan dipasang serta jumlah kabel penghantar yang ada di dalam pipa tersebut. Gambar ini melakukan kalkulasi dengan pandangan tampak atas dam rentang jarak eternit sedangkan untuk tarikan dari eternit atau plafon menuju titik jangkau ditentukan berdasarkan standart PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik).






  4. Diagram pengawatan. Diagram ini merupakan hasil dari perencanaan yang akan dilaksanakan secara detail kebutuhan kabel yang akan ada pada pipa penghantar dengan adanya ini seorang instalatir akan lebih mengetahui secara detail, kabel yang kan di pasang dan komponen lain yang akan di pesan.




      5. Table rekapitulasi daya.  Tabel ini merupakan estimasi jumlah komponen listrik yang akan dipasang dan jumlah besaran daya listrik yang akan diberikan pada sebuah bangunan atau ruangan.

    
     Dalam gambar denah tersebut diatas kita sudah direncanakan tata letak dan posisi komponen listrik yang akan digunakan. Selanjutnya kita lakukan perencanaan daya yang akan digunakan.
      
      Diketahui : 
      P = V.I. Cos φ
      P = Daya  (Watt atau VA (Volt Ampere).
      V = Tegangan  (Volt).
      I = Arus listrik  (Ampere).
      Cos φ (phi) ....... dianggap ideal bernilai 1 
     Tegangan yang digunakan 1 fasa = 220 VAC
     
      Ditanya :
      1. Berapakah total daya yang dibutuhkan pada ruangan kelas AEE TLB 20, pada gedung TEKPEN lama ?
      2. Berapakah nilai pengaman / pembatas arus yang dibutuhkan pada ruang kelas tersebut, jika hanya menggunakan 1 fasa 1 group ?

      Jawab :
      1. Saklar seri dibutuhkan 2.
      2. Saklar tunggal dibutuhkan 1.
      3. Stopkontak khusus untuk AC (Air Conditioner). Masing-masing 
          kontak dengan daya 746 VA. Dibutuhkan sejumlah 
          4 X 746 VA/watt = 2.984 VA / watt. ..............................................................(1)
      4. Stopkontak ganda dibutuhkan 1 X 200 VA/watt. Status standby. ..................(2)
      5. Lampu XL. Kebutuhan 8 X 20 watt = 160 VA/watt. .....................................(3)

      Total Daya : (1)+(2)+(3)
                             (2.984)+(200)+(160)=3.344 VA/Watt.
      Jadi total daya yang digunakan adalah sejumlah 3.344 VA/Watt.

       Pengaman :  
       P=V.I                      3.344watt = 220Vac X I  
       I = P/V                      I = 3.344 / 220 = 15A 
     
     Jadi pengaman dan pembatas arus senilai 15 ampere. Pembatas tersebut (MCB) kita naikan 1 step untuk disesuaikan dengan MCB yang ada terjual dipasaran. Untuk lebih ringkas dapat diperhatikan melalui tabel rekapitulasi dibawah ini.




     
     

      6. Tabel Bahan Instalasi. Tabel ini dibuat untuk merencanakan jumlah bahan, jenis, merk, dan harga gahan yang akan digunakan. Sehingga kita dapat menentukan apa yang harus di persiapkan.
  










Gambar G. Simulasi Perencanaan Instalasi Penerang

Referensi:
2.  Simulasi Ruang Kelas ATLB 20 A Tahun 2019. By Tar. Adli adia putra

No comments:

Post a Comment